TEKNIK PEMELIHARAAN MEKANIK INDUSTRI
1.1
Latar
Belakang
Buku pemeliharaan mekanik industri ini ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan buku yang dipergunakan di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).
Buku ini membicarakan tentang teknik pemeliharaan suatu mekanik secara langsung
menunjuk pada alat/mesinnya, dan juga membicarakan bagaimana manajemen
pemeliharaan mesin tersebut. Buku ini ditujukan untuk siswa SMK sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja
dan buku ini dapat juga digunakan bagi operator mesin produksi di industri.
Diharapkan dengan mempelajari buku ini, operator mesin di industri bertambah pengetahuannya dalam
memelihara mesin sehingga mesin selalu siap pakai dan masa pakainya lebih lama
(awet). Karena luasnya materi yang harus dimuat dalam buku ini, maka
pembahasannya yang pokok-pokok saja dan disesuaikan pada kompetensi yang harus dimiliki oleh anak
didik di SMK. Diharapkan juga buku ini dapat dipergunakan oleh praktisi
industri untuk menerapkan manajemen pemeliharaan mesin/mekanik di industri,
karena materi buku ini disertai contoh jenis mesin atau alat yang akan
dipelihara.
Pentingnya mempelajari manajemen pemeliharaan mesin,
seharusnya sudah merupakan suatu
kebutuhan di industri. Banyak mesin-mesin dengan nilai investasi yang begitu
besar jika tidak diimbangi dengan manajemen pemeliharaan mesin yang baik, maka
investasi tersebut belum sampai memberikan keuntungan yang diharapkan sudah
tidak dapat beroperasi karena banyak mesin yang macet. Pemeliharaan mekanik
berupa mesin-mesin dan peralatan pendukung lainnya merupakan tanggung jawab
bersama mulai dari pimpinan industri, kepala bagian sampai pada operator mesin.
Oleh karena itu dibentuklah bagian yang khusus menangani pemeliharaan mekanik
industri dengan sistem manajemen yang baik. Manajemen yang baik dalam
pemeliharaan mekanik artinya adanya kerja sama yang baik antara personal yang
terlibat. Misalnya: 1) operator menggunakan mesin sesuai prosedur dan selalu
melaporkan keadaan mesin dan mencatat pada kartu pemakaian, 2) pihak pimpinan
menaruh perhatian yang besar pada pemeliharaan dengan memberikan alokasi dana
yang memadai untuk pengadaan suku cadang yang diperlukan untuk mekanik tesebut
dan tempat untuk melakukan perawatan jika ada mesin yang harus diperbaiki, 3)
bagian pemeliharaan mekanik selalu melakukan supervisi dan pemeliharaan
terhadap mekanik yang menjadi tanggung jawabnya. Adanya kerja sama yang
demikian itu dapat menjamin mekanik berupa mesin yang beroperasi selalu
terkontrol. Apabila ada tanda-tanda yang meragukan dari mekanik tersebut operator
segera melaporkan pada bagian pemiliharaan untuk dicek dan diperbaiki sehingga
kerusaan fatal tidak terjadi.
Secara garis besar lulusan SMK harus memahami teknik
pemeliharaan mekanik industri. Karena keterampilam merawat mekanik merupakan
keterampilan dasar yang harus sudah melekat pada siswa sebelum praktik
menggunakan mesin-mesin. Contoh tentang memelihara mesin yang sederhana adalah
membersihkan mesin setelah digunakan, melumasi bagian mesin yang bergesekan,
mengecek oli pada mesin dan lain sebagainya.
Garis besar isi dari buku Teknik Pemeliharaan Mekanik
Industri meliputi tentang:
1.1.1 Manajemen pemeliharaan mekanik/mesin industri
1.1.2 Peralatan yang diperlukan untuk pemeliharaan mekanik
industri berupa kunci pas dan ring untuk mengencangkan baut, alat pembersih dan
alat pelumas mesin.
1.1.3 Jenis komponen mesin yang sering rusak
1.1.4 Pemeliharaan mesin perkakas yang digunakan untuk
berproduksi di industri seperti: mesin
bubut, mesin frais, mesin sekrap, mesin gerinda, mesin bending (tekuk plat),
mesin bor, mesin pemotong plat, mesin rol, mesin punch (pelubang).
1.1.5 Pemeliharaan pesawat tenaga meliputi: motor bensin, motor
diesel, turbin uap, ketel uap.
1.1.6 Pemeliharaan mesin las meliputi: las busur, las gas, las
MIG, Las TIG, Las potong.
1.1.7 Mesin pelengkap lainnya meliputi pemeliharaan: pompa air,
kompresor, fan, pendingin udara ruangan (A-C).
1.1.8 Pemeliharaan alat bantu di industri seperti: dongkrak, crane grobak angkut, penghisap debu.
Dalam
buku ini disajikan contoh-contoh pemeliharaan untuk bermacam mekanik industri,
agar para siswa atau praktisi dapat lebih mudah memahaminya dan memilih mesin
mana yang paling dekat dengan tugasnya untuk diterapkan.
1.2
Tujuan
Pemeliharaan Mekanik Industri
Pemeliharaan pada mekanik industri merupakan ilmu tersendiri. Bagi seorang teknisi
yang ditugasi memelihara mesin atau peralatan yang ada diindustri tertentu
harus memiliki pengetahuan tentang mesin tersebut dan memiliki keterampilan
melakukan pemeliharaan. Ketika kondisi mesin dalam keadaan normal kegiatan di
industri sangat menguntungkan, tetapi jika terjadi masalah pada mesin, maka
kegiatan industri terhambat bahkan terhenti. Berhentinya kegiatan industri
berarti kerugian, semakin lama berhenti semakin banyak kerugian yang ditanggung
oleh pihak industri. Oleh karena itu, untuk mengurangi atau menghindari
terjadinya kemacetan kegiatan, maka kerusakan mesin harus dihindarkan dengan
cara diselenggarakannya pemeliharaan pada mesin atau mekanik industri secara
teratur.
Pada industri yang telah
maju faktor pemeliharaan mesin sangat diperhatikan, bahkan ada bagian
tersendiri yang mengurusi seluk beluk tentang mesin atau peralatan yang ada
diindustri tersebut. Tujuan dari pemeliharaan mekanik industri adalah untuk
menjaga agar kondisi semua mesin yang ada di industri tersebut tetap normal. Sehingga
industri tetap berproduksi dan mengurangi biaya perbaikan akibat kerusakan yang
fatal.
1.3
Nilai
Tambah dari Pemeliharaan
Mesin yang selalu dipelihara akan
memberikan keuntungan yang besar contohnya adalah:
a. Menjaga agar semua mekanik (peralatan industri) dalam
kondisi normal dan siap pakai
b. Umur pakai mesin menjadi panjang
c. Kerusakan mesin berkurang, sehingga biaya perbaikan dapat
dikurangi.
d. Industri tetap beroperasi
e. Mengurangi biaya penggantian mesin akibat sering
mengalami kerusakan.
f. Mengurangi kecelakaan operator akibat mesin yang
bermasalah
g. Dapat mengetahui kerusakan komponen mesin sedini mungkin,
sehingga kerusakan mesin yang mendadak dapat dihindarkan.
1.4
Tentang
Pemeliharaan Mesin
Pemeliharaan mesin adalah suatu usaha yang berupa
tindakan untuk mempertahankan atau mengembalikan suatu mesin pada kondisi yang
dapat diterima. Tindakan yang dilakukan dalam pemeliharaan adalah suatu usaha
yang berupa tindakan untuk mempertahankan atau mengembalikan suatu mesin pada
kondisi yang dapat diterima. Tindakan yang dilakukan dalam pemeliharaan mesin
contohnya adalah memberi pelumasan, membersihkan mesin, mengganti oli mesin,
mengencangkan mur baut yang longgar,
mencegah terjadinya korosi, mengganti bearing, menyetel mesin, mengganti
lampu kontrol yang rusak, mengecek dan menambah air pendingin pada motor disel,
mengecek bilamana ada kebocoran, mengganti seal yang aus, mengecek dan
mengganti belt yang aus dan sebagainya.
1.5
Faktor
Penentu Keberhasilan Pemeliharaan Mesin
Keberhasilan
pemeliharaan dalam suatu industri ditentukan oleh personil yang menangani
pemeliharaan dan dukungan menejemen di industri tersebut. Faktor-faktor penentu
keberhasilan pemeliharaan adalah:
a. Pengetahuan, keterampilan dan sikap personil bagian
pemeliharaan mesin
b. Adanya informasi data mesin termasuk adanya buku manual
c. Ketersediaan suku cadang mesin dipasaran
d. Tersedianya dana untuk pemeliharaan
e. Kelancaran arus informasi
f. Ketersediaan standar pekerjaan
g. Kemampuan membuat dan melaksanakan rencara pemeliharaan
h. Kedisiplinan petugas pemeliharaan dalam melaksanakan
tugasnya
i. Kesadaran memelihara mesin untuk kepentingan perusahaan
j. Meningkatkan keselamatan kerja dan keamanan kerja
k. Ketelitian kerja
l. Kelengkapan fasilitas
m. Ketersediaan administrasi pemeliharaan
n. Kesesuaian sistem dengan prosedur kerja
1.6
Tentang
Kerusakan Mesin
Mesin
yang tidak terpelihara akan cepat rusak. Misalnya:
Contoh
pertama, pemberian oli pelumas pada mesin terlambat atau sampai kehabisan oli,
maka mesin tersebut akan mengalami keausan dengan cepat sehingga mesin rusak
dan tidak dapat dipakai lagi.
Contoh
kedua, kerusakan mesin akibat tidak dibersihkan dari kotoran debu. Debu yang
menempel pada permukaan mesin, lama kelamaan debu itu akan menjadi tebal dan
melekat dengan kuat. Debu yang tebal ini dapat menangkap uap air dengan mudah
yang merupakan penyebab terjadinya korosi. Korosi akan terjadi diseluruh
permukaan mesin yang menyebabkan mesin akan menjadi rusak permukaannya. Bila
permukaan mesin yang rusak itu tempat meluncurnya komponen mesin lainnya, maka
komponen tersebut tidak dapat lagi meluncur dipermukaan yang telah korosi.
Akibat komponen tidak dapat meluncur maka mesin tesebut tidak dapat menjalankan
fungsinya dengan kata lain mesin telah rusak. Kerusakan akibat korosi dapat
menyebabkan kerusakan fatal pada mesin atau mekanik, sehingga mekanik tersebut
tidak dapat lagi digunakan dan sulit untuk diperbaiki karena yang terserang
korosi dipermukaan yang luas.
Banyak orang tidak menyadari
bahwa debu dapat mengakibatkan kerusakan yang fatal. Oleh karena itu untuk
pemeliharaan salah satunya adalah membersihkan mesin dari debu, agar kerugian
yang ditimbulkan akibat korosi ini tidak terjadi Kerusakan salah satu mesin pada industri, berarti merupakan suatu kerugian
yang dialami oleh industri tersebut. Kerusakan mesin penyebabnya banyak antara
lain:
Ø
Pemeliharaan
(perawatan) yang tidak baik
Ø
Umur
pakai mesin yang telah melampau batas (mesin sudah tua)
Ø
Beban
yang dialami mesin terlalu besar
Ø
Operator
yang ceroboh
Ø
Kesalahan
pengoperasian (prosedur).
1.7
Manajemen
Pemeliharaan
1.7.1 Jenis
Pemeliharaan yang diterapkan
Ada beberapa jenis pemeliharaan yang terdapat dilapangan,
yaitu pemeliharaan terencana dan pemeliharaan tidak terencana. Kedua jenis
pemeliharaan dapat dilihat pada skema di bawah ini:
Gambar 1.7.1.1 Bagan Pemeliharaan Mesin
Pemeliharaan terencana adalah jenis pemeliharaan yang sudah direncanakan
sebelumnya dan terorganisir, yang pelaksanaannya sesuai jadwal, yang dilakukan
pengendalian dan pencatatan. Jadwal pemeliharaan yang dilakukan berupa jadwal
pemeliharaan harian, mingguan, per dua mingguan, bulanan, tiga bulanan, enam
bulanan, atau tahunan.
Pemeliharaan untuk pencegahan adalah pemeliharaan pada mekanik (mesin) yang
dilakukan secara teratur dengan waktu interval. Pemeliharaan cara seperti ini
bertujuan untuk menghindari terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan pada
mesin.
Pemeliharaan untuk tujuan perbaikan adalah jenis pemeliharaan yang
bertujuan untuk mengembalikan mesin pada kondisi semula (standar yang diperlukan).
Hal tersebut dapat berupa reparasi atau penyetelan pada bagian-bagian mesin.
Mesin yang telah lama digunakan akan mengalami perubahan posisi, makin lama
perubahan itu makin nampak sehingga perlu dilakukan penyetelan kembali.
Running maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan sementara mesin
masih dalam kondisi digunakan (hidup). Cara ini dapat juga dilakukan pada mesin
yang digunakan tidak tiap hari, dengan cara running maintenance maka dapat
diketahui apakah mesin tersebut siap pakai atau tidak. Jika mesin tersebut
tidak siap pakai maka segera diperbaiki, agar mesin tersebut siap digunakan
jika sewaktu-waktu diperlukan. Jika mesin dalam waktu lama tidak digunakan,
maka umumnya running maintenance dilakukan setiap seminggu dua kali dan
masing-masing selama 10 menit.
Shutdown maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan bila mesin tersebut
sengaja dihentikan.
Breakdown maintenance adalah pekerjaan pemeliharaan dilakukan jika mesin
tersebut benar-benar dimatikan karena rusak, tetapi kerusakan tersebut sudah
diperkirakan sebelumnya. Misalnya, sesuai jadwal perlu dilakukan penggantian
belt, bearing, penggantian seal oli karena telah meliwati usia pakai.
Emergency maintenance adalah jenis pemeliharaan terhadap suatu mesin
bersifat perbaikan karena kerusakan yang terjadi belum diperkirakan sebelumnya.
Misalnya gigi pada roda gigi ada yang rusak, ada baut penutup mesin yang patah
sehingga mesin bocor dan oli keluar dari mesin, motor listrik terbakar.
Sebaiknya setiap operator suatu mesin dapat melakukan emergency maintenance.
Persyaratan memperbaiki mesin, harus terlebih dahulu mengetahui prinsip kerja
mesin tersebut. Dengan menguasai prinsip kerja mesin tersebut, maka diagnosa
terhadap kerusakan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Kartu pemeliharaan
dan perbaikan yang selalu tertempel pada mesin tersebut sangat membantu untuk
mempercepat mencari kerusakan mesin. Perlu juga mendapat keterangan dari
operator mesin tersebut tentang bagaimana tanda-tandanya mesin tersebut
menjelang kerusakan terjadi. Semua data tersebut berguna bagi pelaksana
maintenance dalam menganalisa kerusakan tersebut.
1.7.2 Sistem manajemen pemeliharaan
Komponen yang harus ada yaitu:
a) Obyek yang dipelihara (mesin atau mekanik)
b) Tenaga kerja yang sudah terampil dan memiliki pengetahuan
c) Tools dan suku cadang
1.7.3 Tujuan
maintenance
a) Memaksimalkan kerja mesin
b) Mengurangi kerugian waktu dan biaya
c) Memperpanjang umur mesin
1.7.4 Persyaratan kegiatan Pemeliharaan Mekanik
Industri
a) Mempunyai tenaga terampil (teknisi, pengawas)
b) Ada peralatan
c) Mempunyai suku cadang
d) Mempunyai workshop untuk kebutuhan emergency
e) Mempunyai sistem managemen yang baik
1.7.5 Sistem manajemen
pemeliharaan mekanik industri
a) Perencanaan dan penjadwalan
b) Manajemen bahan/suku cadang
c) Manajemen biaya
d) Manajemen pelaporan
e) Sistem perintah kerja
1.7.6 Masalah
Pemeliharaan Mesin di Indonesia
a) Hampir seluruh mesin atau peralatan buatan negara maju
b) Jumlah mesin sejenis masih sedikit
c) Sebagian suku cadang masih import
d) Penguasaan manajemen pemeliharaan masih belum merata
e) Kedisiplinan para pekerja maintenance belum merata
1.7.7 Beberapa
faktor ketentuan Organisasi pemeliharaan
a) Banyaknya beban kerja dan jenisnya
b) Banyaknya pekerjaan mendadak (darurat)
c) Beban pengorbanan akibat kelangkaan
d) Lokasi tempat kerja
e) Organisasi bagian produksi
f) Sumber daya pemeliharaan yang dimiliki
1.7.8 Sumber daya
Pemeliharaan mesin
a) Manusia
b) Suku cadang
c) Peralatan yang dimiliki
1.7.9 Membeli atau
membuat komponen suku cadang
- Pertimbangan untuk membuat
a) Lebih murah
b) Kemampuan untuk membuat
c) Pemanfaatan kapasitas yang menganggur
d) Kerahasiaan desain
e) Supplier tidak reliable
f) Keinginan untuk menjaga stabilitas tenaga kerja dalam keadaan situasi yang
menurun.
- Pertimbangan untuk membeli
a) Adanya spesifikasi
b) Pertimbangan biaya
c) Kebutuhan yang sedikit
d) Fasilitas produksi yang terbatas
e) keinginan untuk menjaga stabilitas tenaga kerja dalam situasi yang
meningkat
f) Keinginan untuk menjaga sumber yang lebih dari satu
g) Pertimbangan pengendalian yang tidak langsung
1.7.10 Kegiatan
inspeksi dalam pemeliharaan mesin
a) Kesalahan operasi harus sekecil mungkin
b) Pelumasan, pembersihan, perbaikan kecil, dan prosedur pemeliharaan rutin
tidak boleh diabaikan.
c) Inspeksi secara teratur mengecek keausan mesin
d) Suku cadang dijaga persediaannya saat preventive
e) Mencegah kerusakan besar untuk menghemat waktu dan biaya.
1.7.11 Pengertian
Inspeksi
Inspeksi yaitu suatu aktivitas dalam rangka melaksanakan preventive
maintenance (pemeliharaan) dengan kegiatan survei, penelaahan secara visual,
pendeteksian, pengukuran, penelitian, pencatatan atau pendataan, percobaan.
1.7.12 Mengapa
Inspeksi diperlukan?
Inspeksi diperlukan karena kegiatan inspeksi mempunyai hubungan erat dengan
keselamatan kerja, mencegah terjadinya kerusakan, dan meningkatkan efisiensi
ekonomi.
1.7.13 Penyebab
kerusakan pada alat/mesin
a) Keausan dan kerusakan peralatan
b) Operasi yang tidak tepat
c) Kesalahan dalam merancang
1.7.14
Daya tahan suatu konstruksi
Daya tahan suatu konstruksi tergantung dari:
a) Sifat thermic, seperti melting point danheat conduction.
b) Teknologi pengerjaan
c) Sifat chemic seperti mudah oksidasi dan korosi
1.7.15 Lima elemen
utama dalam pemeliharaan mesin
a) Tanggung jawab
b) Inspeksi
c) Scheduling
d) Work oder dan routine
e) Preventive maintenance
1.7.15
Pemeliharaan yang terencana
Pemeliharaan yang
terencana meliputi:
a) Pembersihan “parts” yang mungkin aus akibat gesekan debu atau
kotor
b) Penggantian minyak pelumas
c) Pemeriksaan ketelitian mesin dan gauge
d) Inspeksi peralatan mesin diantara jadwal reparasi
e) Hasil kerja jadwal reparasi
f) Pengetesan alat-alat listrik
1.7.17 Petunjuk
untuk menentukan pilihan preventive maintenance
a) Tentukan apa yang keritis
b) Dalam pembelian setiap mesin, masukan faktor (biaya) pemeliharaan.
c) Gunakan selalu petunjuk dari sipembuat peralatan tersebut.
d) Laksanakan inspeksi
e) Gunakan pengalaman yang ada di plant dan catatan-catatan yang ada.
1.7.18 Inspeksi dalam praktik
Contoh inspeksi dalam praktik untuk jenis mesin/peralatan
mesin bubut sebagai berikut:
a) Bersihkan seluruh bagian mesin bubut
b) Pemeriksaan bagian yang berputar beri/banti pelumasnya
c) Pemeriksaan keausan dan ketelitian ukuran
d) Kencangkan baut-baut yang longgar
e) Pemeriksaan motor listrik, kabel, belt, dan bagian-bagian kontrolnya.
1.8
Kartu
Pemeliharaan
Contoh kartu pemeliharaan mesin
Nama alat : (sebutkan nama alat
misalnya mesin frais)
Kode alat : (tuliskan kode
yang terdapat pada mesin tersebut)
NO
|
Tanggal
Bulan
Tahun
|
Nama bagian mesin yang diinspeksi
|
Paraf petugas inspeksi
|
|||||||||||
1. Harian
|
2. Mingguan
|
3. Bulanan
|
||||||||||||
Membersihkan mesin
|
Melumasi bagian yg bergesek
|
Mengecek oli mesin
|
Mengecek saklar/kabel/motor
|
Mengecek kekencangan baut
|
Running (cek jalannya mesin)
|
Kekencangan belt
|
Mengganti Kulen pendingin
|
Mengganti oli mesin
|
||||||
1
|
2
|
3
|
||||||||||||
1
|
25
-09-2007
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|||||||||
2
|
||||||||||||||
3
|
||||||||||||||
4
|
||||||||||||||
5
|
||||||||||||||
6
|
||||||||||||||
7
|
||||||||||||||
8
|
||||||||||||||
9
|
||||||||||||||
10
|
||||||||||||||
11
|
||||||||||||||
12
|
||||||||||||||
13
|
||||||||||||||
14
|
||||||||||||||
15
|
||||||||||||||
Catatan: Beri
tanda √ pada kolom jika pemeliharaan telah dikerjakan
Petugas
1 Petugas
2
(
. . . . . . . . . . . . . . . .)
( . . . . . . . . . . . . . . . .)
1.8.1 KARTU
PEMAKAIAN MESIN
Nama Sekolah : . ………………………………………………….
Nama Bengkel : ……………………………………………………
Nama Peralatan : ……………………………………………………
Tgl/
Bln/
Thn
|
Nama
Pemakai
|
Pemakaian dari jam sampai dengan jam
|
Kondisi Peralatan
|
Paraf
(Catatan)
|
|
Sebelum
Dipakai
|
Sesudah
Dipakai
|
||||
Petugas
1 Petugas
2
( . . . . . . . . . .
. . . . . .) ( . . . . . . . . . . . . . . . .)
1.8.2 KARTU PERBAIKAN MESIN
Nama Sekolah: . ………………………………………
Nama Mesin : ………………………………………..
Kode Mesin : ………………………………………..
No.
|
Tgl/Bl/Thn
|
Jenis
Kerusakan
|
Sudah
Diperbaiki
|
Diperbaiki
Oleh
|
Paraf/ keterangan
|
1
|
|||||
2
|
|||||
3
|
|||||
4
|
|||||
5
|
|||||
6
|
|||||
7
|
|||||
8
|
|||||
9
|
|||||
10
|
|||||
11
|
|||||
12
|
|||||
13
|
|||||
14
|
|||||
15
|
|||||
16
|
|||||
17
|
|||||
18
|
|||||
19
|
|||||
20
|
|||||
21
|
|||||
22
|
|||||
23
|
Petugas
1 Petugas
2
( . . . . . . . . . .
. . . . . .) ( . . . . . . . . . . . . . . . .)
1.8.3 FORMAT LAPORAN KERUSAKAN MESIN
Laporan Kerusakan
|
||||||||
Nama Prodi : ……………….
Unit Kerja : ……………….
Nama Alat/Mesin :
……………….
No. Inventaris :
……………….
Lokasi : ……………….
Buku Manual :
|
Tanggal
|
No. LK
|
||||||
Jenis Kerusakan:
|
||||||||
K.a. Bengkel
(……………………….)
|
Teknisi
(………………………)
|
|||||||
1.8.4
FORMAT LAPORAN PERAWATAN PERBAIKAN MESIN
Laporan Perawatan
Perbaikan
|
||||
Nama Alat :
…………………. No. LPP :…………… .
No Inventaris :
…………………. Tanggal : ………… . .
Lokasi Alat : …………………. Prioritas : ……………
Unit Kerja :
………………….. Darurat : ……………
Mendesak : …………. .
Jangka Panjang: ……………
Tanggal
Selesai : ……………………………………………….
Biaya
Pekerjaan : ………………………………………………..
Keterangan : ………………………………………………….
|
||||
Teknisi Perawatan
Perbaikan
Nama: ……………………..
|
Pemeriksa Alat:
Nama: ………………………………
|
|||
Ka. Prodi
……………………………………………
|
||||
1.8.5 CONTOH FORMAT PEMELIHARAAN MESIN
BULANAN/TAHUNAN*)
Nama
Sekolah : ………………………………….
Nama Mesin/alat:
………………………………….
Kode Mesin : ………………………………….
Tgl/Bln/ Thn
|
Nama Petugas Inspeksi
|
Nama bagian mesin yang
diinspeksi
|
Paraf petugas inspeksi
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
||||
?
|
?
|
?
|
?
|
?
|
?
|
?
|
?
|
?
|
||||
?
|
?
|
?
|
||||||||||
Catatan:
Beri nama
komponen pada kolom yang diinspeksi pada nomor 1 s.d 9
*) Coret yang tidak diperlukan.
Petugas
1 Petugas
2
( . . . . . . . . . .
. . . . . .) ( . . . . . . . . . . . . . . . .)
1.9 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3)
1.9.1 Alat
Keselamatan Kerja
Gambar
1.9.1.1
Kaca mata bening
|
Kaca
mata bening dari bahan kaca sangan baik untuk melindungi mata pada waktu
bekerja ditempat yang banyak debu atau bram logam yang terlempar. Misalnya
pada waktu membubut atau menyekrap.
|
Gambar
1.9.1.2 Sepatu Kerja
|
Sepatu
sebaiknya yang terbuat dari kulit dan alasnya dari karet. Jika digunakan
Sepatu tidak mudah selip atau terpleset walau ditempat yang agak licin,
misalnya berjalan di lantai keramik.
|
Gambar
1.9.1.3 Kaca mata kerja las
|
Kacamata
yang digunakan untuk mengelas oxi-asetilen menggunakan yang kacanya hitam.
Sedangkan untuk menggerinda menggunakan kacamata yang bening, seperti
ditunjukan pada Gambar 1.9.1.3.
|
Gambar
1.9.1.4 Sepatu dan Kelengkapannya
|
Bekerja
diproyek atau dipabrik yang memproduksi sesuatu, dianjurkan pemakaian sepatu
lengkap dengan pelindung tulang kaki dan lutut.
|
Gambar
1.9.1.5 Topi Proyek
|
Topi
yang digunakan diproyek seperti yang ditunjukan pada Gambar 1.9.1.5.
|
Gambar
1.9.1.6 Pengaman muka
|
Pelindung
muka dan mata ditunjukan pada Gambar 1.9.1.6.
|
Gambar
1.9.1.7 Pelindung Telinga
|
Pelindung
telinga sering digunakan para pekerja yang bekerja ditempat yang
lingkungannya bising. Alat pelindung telinga ditunjukan pada Gambar 1.9.1.7 .
|
Gambar
1.9.1.8 Masker Hidung
|
Masker
hidung digunakan agar debu atau kotoran tidak terhisap masuk kehidung.
|
Gambar
1.9.1.9 Sarung Tangan
|
Gambar
1.9.1.9 Sarung Tangan berfungsi untuk
melindungi tangan dari goresan atau gesekan pada benda yang kasar sehingga
terhindar dari luka. Umumnya sarung tangan kulit digunakan oleh pekerja
konstruksi.
|
1.9.2
Perlengkapan K3
Gambar
1.9.2.1 Kotak obat
|
Gambar
1.9.2.1 Kotak obat
Berisi
obat untuk pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan. Obat-obatan yang ada
pada kotak obat antara lain: obat merah (Yodium), salep betadin, kapas,
plester, perban, kapas, obat luka, boorwater, gelas pencuci mata dan
sebagainya.
|
Gambar
1.9.2.2 Tandu
|
Setiap
tempat kerja (industri) polikliniknya harus dilengkapi dengan peralatan tandu
untuk mengangkat orang yang sakit (tidak dapat berjalan) atau orang yang
pingsan (Gambar 1.9.2.2 Tandu).
.
|
Gambar
1.9.2.3 Penggunaan tandu
|
Gambar
1.9.2.3 Tandu dioperasikan oleh 2
orang.
|
1.9.3
Alat Pemadam Kebakaran
Gambar
1.9.3.1 Alat pemadam api (Apar)
|
Alat
pemadam api portebel ini digunakan untuk memadamkan api akibat minyak atau kompor yang terbakar.
Jika disemprotkan pada api yang sedang menyala, maka api segera padam.
|
Gambar
1.9.3.2 Apar dan selang air
|
Selang yang dapat dilipat dan pemadam api portebel
diruang penyimpanan. Penyimpanan alat pemadam api dan selang ditempatkan pada
tempat yang mudah dijangkau, agar dapat digunakan sewaktu-waktu jika
dibutuhkan.
|
Gambar
1.9.3.3 Keran Hidran
|
Untuk
memadamkan api yang besar, misalnya kebakaran gedung, maka air dikeluarkan
dari keran hidran. Dengan cara selang
pada Gambar 1.9.3.2 dipasang pada keran hidran, maka air akan keluar dari
ujung selang dapat mencapai 30-50 meter jauhnya.
|
1.9.4
Alat Pengaman Diri
Lainnya
Gambar
1.9.4.1 Sabuk Pengaman di Kendaraan
|
Gambar
1.9.4.1 Sabuk Pengaman di Kendaraan
diperlukan agar sipengendara tidak terlempar atau jatuh ketika mengendarai
atau tabrakan.
|
Gambar
1.9.4.2 Baju, sepatu, topi, dan sarung
tangan Pelindung
|
Gambar
1.9.4.2 Baju, sepatu, topi, dan sarung
tangan Pelindung digunakan oleh
seorang pekerja.
|
Gambar
1.9.4.3 Tangga
|
Untuk
menaiki tempat yang tinggi digunakantangga. Sebaiknya tangga apabila
diberdirikan harus diikatkan pada tiangnya agar tidak bergeser.
|
Gambar
1.9.4.4 Bekerja dengan tali pengaman
|
Gambar
1.9.4.4 Menunjukan 2 orang pekerja
sedang bekerja pada tempat yang tinggi dengan tali pengaman. Tali pengaman dapat melindungi pekerja dari
kecelakaan terjatuh dari tempat yang tinggi secara langsung.
|
Gambar
1.9.4.5 Penerapan Tali Pengaman
|
Gambar
1.9.4.5 Penerapan Tali Pengaman
diperlihatkan pada seorang pekerja yang bekerja pada pembuatan pabrik.
|
Gambar
1.9.4.6 Tali Pengaman
|
Tali
pengaman harus ringan dan lemas tetapi kuat (tidak mudah putus)
|
1.10 Tugas Pendalaman Materi
1.
Jelaskan
apa pentingnya mempelajari pemeliharaan dan perbaikan mesin
2.
Apa
yang dimaksud dengan priventiv maintenance?
3.
Mengapa
di industri jadwal perbaikan mesin harus ada?
4.
Mengapa
harus dibuat jadwal pemeliharaan/perbaikan harian, mingguan dan bulanan?
5. Jelaskan
Nilai Tambah dari pemeliharaan mekanik industri
6.
Jelaskan
alat pengaman bekerja di industri
7.
Jelaskan
apa saja alat pemadam kebakaran
8.
Mengapa
setiap industri harus ada keran hidran
9.
Bagaimana
cara mengamankan bagi pekerja yang
bekerja ditempat yang tinggi?
10. Sebutkan alat apa
saja yang diperlukan untuk pengaman
ditempat yang tinggi?
nb; bagi praktikan prakerin, hasil pengerjaan bisa via email maupun pada kertas
daftar pustaka: buku teknik pemeliharaan mekanik industri, Suprapto rachmad,M.Pd (FT. UNY)
daftar pustaka: buku teknik pemeliharaan mekanik industri, Suprapto rachmad,M.Pd (FT. UNY)
Saya tidak bisa cukup berterima kasih kepada layanan pendanaan lemeridian dan membuat orang tahu betapa bersyukurnya saya atas semua bantuan yang telah Anda dan staf tim Anda berikan dan saya berharap dapat merekomendasikan teman dan keluarga jika mereka membutuhkan saran atau bantuan keuangan @ 1,9% Tarif untuk Pinjaman Bisnis. Hubungi Via:. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. Terus bekerja dengan baik.
BalasHapusTerima kasih, Busarakham.