Minggu, 02 Agustus 2015

MATERI BAB: 1

TEKNIK PEMELIHARAAN MEKANIK INDUSTRI



1.1         Latar Belakang
Buku pemeliharaan mekanik industri ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan buku yang dipergunakan di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Buku ini membicarakan tentang teknik pemeliharaan suatu mekanik secara langsung menunjuk pada alat/mesinnya, dan juga membicarakan bagaimana manajemen pemeliharaan mesin tersebut. Buku ini ditujukan untuk siswa  SMK sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja dan buku ini dapat juga digunakan bagi operator mesin produksi di industri. Diharapkan dengan mempelajari buku ini, operator mesin  di industri bertambah pengetahuannya dalam memelihara mesin sehingga mesin selalu siap pakai dan masa pakainya lebih lama (awet). Karena luasnya materi yang harus dimuat dalam buku ini, maka pembahasannya yang pokok-pokok saja dan disesuaikan pada  kompetensi yang harus dimiliki oleh anak didik di SMK. Diharapkan juga buku ini dapat dipergunakan oleh praktisi industri untuk menerapkan manajemen pemeliharaan mesin/mekanik di industri, karena materi buku ini disertai contoh jenis mesin atau alat yang akan dipelihara.
Pentingnya mempelajari manajemen pemeliharaan mesin, seharusnya  sudah merupakan suatu kebutuhan di industri. Banyak mesin-mesin dengan nilai investasi yang begitu besar jika tidak diimbangi dengan manajemen pemeliharaan mesin yang baik, maka investasi tersebut belum sampai memberikan keuntungan yang diharapkan sudah tidak dapat beroperasi karena banyak mesin yang macet. Pemeliharaan mekanik berupa mesin-mesin dan peralatan pendukung lainnya merupakan tanggung jawab bersama mulai dari pimpinan industri, kepala bagian sampai pada operator mesin. Oleh karena itu dibentuklah bagian yang khusus menangani pemeliharaan mekanik industri dengan sistem manajemen yang baik. Manajemen yang baik dalam pemeliharaan mekanik artinya adanya kerja sama yang baik antara personal yang terlibat. Misalnya: 1) operator menggunakan mesin sesuai prosedur dan selalu melaporkan keadaan mesin dan mencatat pada kartu pemakaian, 2) pihak pimpinan menaruh perhatian yang besar pada pemeliharaan dengan memberikan alokasi dana yang memadai untuk pengadaan suku cadang yang diperlukan untuk mekanik tesebut dan tempat untuk melakukan perawatan jika ada mesin yang harus diperbaiki, 3) bagian pemeliharaan mekanik selalu melakukan supervisi dan pemeliharaan terhadap mekanik yang menjadi tanggung jawabnya. Adanya kerja sama yang demikian itu dapat menjamin mekanik berupa mesin yang beroperasi selalu terkontrol. Apabila ada tanda-tanda yang meragukan dari mekanik tersebut operator segera melaporkan pada bagian pemiliharaan untuk dicek dan diperbaiki sehingga kerusaan fatal tidak terjadi.
Secara garis besar lulusan SMK harus memahami teknik pemeliharaan mekanik industri. Karena keterampilam merawat mekanik merupakan keterampilan dasar yang harus sudah melekat pada siswa sebelum praktik menggunakan mesin-mesin. Contoh tentang memelihara mesin yang sederhana adalah membersihkan mesin setelah digunakan, melumasi bagian mesin yang bergesekan, mengecek oli pada mesin dan lain sebagainya.
Garis besar isi dari buku Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri meliputi tentang:
1.1.1    Manajemen pemeliharaan mekanik/mesin industri
1.1.2    Peralatan yang diperlukan untuk pemeliharaan mekanik industri berupa kunci pas dan ring untuk mengencangkan baut, alat pembersih dan alat pelumas mesin.
1.1.3    Jenis komponen mesin yang sering rusak
1.1.4    Pemeliharaan mesin perkakas yang digunakan untuk berproduksi di industri seperti:  mesin bubut, mesin frais, mesin sekrap, mesin gerinda, mesin bending (tekuk plat), mesin bor, mesin pemotong plat, mesin rol, mesin punch (pelubang).
1.1.5    Pemeliharaan pesawat tenaga meliputi: motor bensin, motor diesel, turbin uap, ketel uap.
1.1.6    Pemeliharaan mesin las meliputi: las busur, las gas, las MIG, Las TIG, Las potong.
1.1.7    Mesin pelengkap lainnya meliputi pemeliharaan: pompa air, kompresor, fan, pendingin udara ruangan (A-C).
1.1.8    Pemeliharaan alat bantu di industri seperti: dongkrak, crane grobak angkut, penghisap debu.

           Dalam buku ini disajikan contoh-contoh pemeliharaan untuk bermacam mekanik industri, agar para siswa atau praktisi dapat lebih mudah memahaminya dan memilih mesin mana yang paling dekat dengan tugasnya untuk diterapkan.

1.2         Tujuan Pemeliharaan Mekanik Industri
Pemeliharaan pada mekanik industri  merupakan ilmu tersendiri. Bagi seorang teknisi yang ditugasi memelihara mesin atau peralatan yang ada diindustri tertentu harus memiliki pengetahuan tentang mesin tersebut dan memiliki keterampilan melakukan pemeliharaan. Ketika kondisi mesin dalam keadaan normal kegiatan di industri sangat menguntungkan, tetapi jika terjadi masalah pada mesin, maka kegiatan industri terhambat bahkan terhenti. Berhentinya kegiatan industri berarti kerugian, semakin lama berhenti semakin banyak kerugian yang ditanggung oleh pihak industri. Oleh karena itu, untuk mengurangi atau menghindari terjadinya kemacetan kegiatan, maka kerusakan mesin harus dihindarkan dengan cara diselenggarakannya pemeliharaan pada mesin atau mekanik industri secara teratur.
Pada industri yang telah maju faktor pemeliharaan mesin sangat diperhatikan, bahkan ada bagian tersendiri yang mengurusi seluk beluk tentang mesin atau peralatan yang ada diindustri tersebut. Tujuan dari pemeliharaan mekanik industri adalah untuk menjaga agar kondisi semua mesin yang ada di industri tersebut tetap normal. Sehingga industri tetap berproduksi dan mengurangi biaya perbaikan akibat kerusakan yang fatal.

1.3         Nilai Tambah dari Pemeliharaan
      Mesin yang selalu dipelihara akan memberikan keuntungan yang besar contohnya adalah:
a.    Menjaga agar semua mekanik (peralatan industri) dalam kondisi normal dan siap pakai
b.    Umur pakai mesin menjadi panjang
c.    Kerusakan mesin berkurang, sehingga biaya perbaikan dapat dikurangi.
d.    Industri tetap beroperasi
e.    Mengurangi biaya penggantian mesin akibat sering mengalami kerusakan.
f.     Mengurangi kecelakaan operator akibat mesin yang bermasalah
g.    Dapat mengetahui kerusakan komponen mesin sedini mungkin, sehingga kerusakan mesin yang mendadak dapat dihindarkan.

1.4         Tentang Pemeliharaan Mesin
Pemeliharaan mesin adalah suatu usaha yang berupa tindakan untuk mempertahankan atau mengembalikan suatu mesin pada kondisi yang dapat diterima. Tindakan yang dilakukan dalam pemeliharaan adalah suatu usaha yang berupa tindakan untuk mempertahankan atau mengembalikan suatu mesin pada kondisi yang dapat diterima. Tindakan yang dilakukan dalam pemeliharaan mesin contohnya adalah memberi pelumasan, membersihkan mesin, mengganti oli mesin, mengencangkan mur baut yang longgar,  mencegah terjadinya korosi, mengganti bearing, menyetel mesin, mengganti lampu kontrol yang rusak, mengecek dan menambah air pendingin pada motor disel, mengecek bilamana ada kebocoran, mengganti seal yang aus, mengecek dan mengganti belt yang aus dan sebagainya. 
1.5         Faktor Penentu Keberhasilan Pemeliharaan Mesin
            Keberhasilan pemeliharaan dalam suatu industri ditentukan oleh personil yang menangani pemeliharaan dan dukungan menejemen di industri tersebut. Faktor-faktor penentu keberhasilan pemeliharaan adalah:
a.    Pengetahuan, keterampilan dan sikap personil bagian pemeliharaan mesin
b.    Adanya informasi data mesin termasuk adanya buku manual
c.    Ketersediaan suku cadang mesin dipasaran
d.    Tersedianya dana untuk pemeliharaan
e.    Kelancaran arus informasi
f.     Ketersediaan standar pekerjaan
g.    Kemampuan membuat dan melaksanakan rencara pemeliharaan
h.    Kedisiplinan petugas pemeliharaan dalam melaksanakan tugasnya
i.      Kesadaran memelihara mesin untuk kepentingan perusahaan
j.      Meningkatkan keselamatan kerja dan keamanan kerja
k.    Ketelitian kerja
l.      Kelengkapan fasilitas
m.   Ketersediaan administrasi pemeliharaan
n.    Kesesuaian sistem dengan prosedur kerja

1.6         Tentang Kerusakan Mesin
            Mesin yang tidak terpelihara akan cepat rusak. Misalnya:
            Contoh pertama, pemberian oli pelumas pada mesin terlambat atau sampai kehabisan oli, maka mesin tersebut akan mengalami keausan dengan cepat sehingga mesin rusak dan tidak dapat dipakai lagi. 
                  Contoh kedua, kerusakan mesin akibat tidak dibersihkan dari kotoran debu. Debu yang menempel pada permukaan mesin, lama kelamaan debu itu akan menjadi tebal dan melekat dengan kuat. Debu yang tebal ini dapat menangkap uap air dengan mudah yang merupakan penyebab terjadinya korosi. Korosi akan terjadi diseluruh permukaan mesin yang menyebabkan mesin akan menjadi rusak permukaannya. Bila permukaan mesin yang rusak itu tempat meluncurnya komponen mesin lainnya, maka komponen tersebut tidak dapat lagi meluncur dipermukaan yang telah korosi. Akibat komponen tidak dapat meluncur maka mesin tesebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan kata lain mesin telah rusak. Kerusakan akibat korosi dapat menyebabkan kerusakan fatal pada mesin atau mekanik, sehingga mekanik tersebut tidak dapat lagi digunakan dan sulit untuk diperbaiki karena yang terserang korosi dipermukaan yang luas.
                  Banyak orang tidak menyadari bahwa debu dapat mengakibatkan kerusakan yang fatal. Oleh karena itu untuk pemeliharaan salah satunya adalah membersihkan mesin dari debu, agar kerugian yang ditimbulkan akibat korosi ini tidak terjadi        Kerusakan salah satu mesin pada  industri, berarti merupakan suatu kerugian yang dialami oleh industri tersebut. Kerusakan mesin penyebabnya banyak antara lain:
Ø  Pemeliharaan (perawatan) yang tidak baik
Ø  Umur pakai mesin yang telah melampau batas (mesin sudah tua)
Ø  Beban yang dialami mesin terlalu besar
Ø  Operator yang ceroboh
Ø  Kesalahan pengoperasian (prosedur).



1.7         Manajemen Pemeliharaan
1.7.1    Jenis Pemeliharaan yang diterapkan
Ada beberapa jenis pemeliharaan yang terdapat dilapangan, yaitu pemeliharaan terencana dan pemeliharaan tidak terencana. Kedua jenis pemeliharaan dapat dilihat pada skema di bawah ini:


                     Gambar 1.7.1.1  Bagan Pemeliharaan Mesin
Pemeliharaan terencana adalah jenis pemeliharaan yang sudah direncanakan sebelumnya dan terorganisir, yang pelaksanaannya sesuai jadwal, yang dilakukan pengendalian dan pencatatan. Jadwal pemeliharaan yang dilakukan berupa jadwal pemeliharaan harian, mingguan, per dua mingguan, bulanan, tiga bulanan, enam bulanan, atau tahunan.
Pemeliharaan untuk pencegahan adalah pemeliharaan pada mekanik (mesin) yang dilakukan secara teratur dengan waktu interval. Pemeliharaan cara seperti ini bertujuan untuk menghindari terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan pada mesin.
Pemeliharaan untuk tujuan perbaikan adalah jenis pemeliharaan yang bertujuan untuk mengembalikan mesin pada kondisi semula (standar yang diperlukan). Hal tersebut dapat berupa reparasi atau penyetelan pada bagian-bagian mesin. Mesin yang telah lama digunakan akan mengalami perubahan posisi, makin lama perubahan itu makin nampak sehingga perlu dilakukan penyetelan kembali.
Running maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan sementara mesin masih dalam kondisi digunakan (hidup). Cara ini dapat juga dilakukan pada mesin yang digunakan tidak tiap hari, dengan cara running maintenance maka dapat diketahui apakah mesin tersebut siap pakai atau tidak. Jika mesin tersebut tidak siap pakai maka segera diperbaiki, agar mesin tersebut siap digunakan jika sewaktu-waktu diperlukan. Jika mesin dalam waktu lama tidak digunakan, maka umumnya running maintenance dilakukan setiap seminggu dua kali dan masing-masing selama 10 menit.
Shutdown maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan bila mesin tersebut sengaja dihentikan.
Breakdown maintenance adalah pekerjaan pemeliharaan dilakukan jika mesin tersebut benar-benar dimatikan karena rusak, tetapi kerusakan tersebut sudah diperkirakan sebelumnya. Misalnya, sesuai jadwal perlu dilakukan penggantian belt, bearing, penggantian seal oli karena telah meliwati usia pakai.
Emergency maintenance adalah jenis pemeliharaan terhadap suatu mesin bersifat perbaikan karena kerusakan yang terjadi belum diperkirakan sebelumnya. Misalnya gigi pada roda gigi ada yang rusak, ada baut penutup mesin yang patah sehingga mesin bocor dan oli keluar dari mesin, motor listrik terbakar. Sebaiknya setiap operator suatu mesin dapat melakukan emergency maintenance. Persyaratan memperbaiki mesin, harus terlebih dahulu mengetahui prinsip kerja mesin tersebut. Dengan menguasai prinsip kerja mesin tersebut, maka diagnosa terhadap kerusakan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Kartu pemeliharaan dan perbaikan yang selalu tertempel pada mesin tersebut sangat membantu untuk mempercepat mencari kerusakan mesin. Perlu juga mendapat keterangan dari operator mesin tersebut tentang bagaimana tanda-tandanya mesin tersebut menjelang kerusakan terjadi. Semua data tersebut berguna bagi pelaksana maintenance dalam menganalisa kerusakan tersebut.
1.7.2   Sistem manajemen pemeliharaan
            Komponen yang harus ada yaitu:
a)    Obyek yang dipelihara (mesin atau mekanik)
b)    Tenaga kerja yang sudah terampil dan memiliki pengetahuan
c)    Tools dan suku cadang

1.7.3    Tujuan maintenance
a)    Memaksimalkan kerja mesin
b)    Mengurangi kerugian waktu dan biaya
c)    Memperpanjang umur mesin

1.7.4    Persyaratan kegiatan Pemeliharaan Mekanik Industri
a)    Mempunyai tenaga terampil (teknisi, pengawas)
b)    Ada peralatan
c)    Mempunyai suku cadang
d)    Mempunyai workshop untuk kebutuhan emergency
e)    Mempunyai sistem managemen yang baik

1.7.5    Sistem manajemen pemeliharaan mekanik industri
a)    Perencanaan dan penjadwalan
b)    Manajemen bahan/suku cadang
c)    Manajemen biaya
d)    Manajemen pelaporan
e)    Sistem perintah kerja

1.7.6    Masalah Pemeliharaan Mesin di Indonesia
a)    Hampir seluruh mesin atau peralatan buatan negara maju
b)    Jumlah mesin sejenis masih sedikit
c)    Sebagian suku cadang masih import
d)    Penguasaan manajemen pemeliharaan masih belum merata
e)    Kedisiplinan para pekerja maintenance belum merata

1.7.7    Beberapa faktor ketentuan Organisasi pemeliharaan
a)    Banyaknya beban kerja dan jenisnya
b)    Banyaknya pekerjaan mendadak (darurat)
c)    Beban pengorbanan akibat kelangkaan
d)    Lokasi tempat kerja
e)    Organisasi bagian produksi
f)     Sumber daya pemeliharaan yang dimiliki

1.7.8    Sumber daya Pemeliharaan mesin
a)    Manusia
b)    Suku cadang
c)    Peralatan yang dimiliki

1.7.9    Membeli atau membuat komponen suku cadang
  1. Pertimbangan untuk membuat
a)    Lebih murah
b)    Kemampuan untuk membuat
c)    Pemanfaatan kapasitas yang menganggur
d)    Kerahasiaan desain
e)    Supplier tidak reliable
f)     Keinginan untuk menjaga stabilitas tenaga kerja dalam keadaan situasi yang menurun.


  1. Pertimbangan untuk membeli
a)    Adanya spesifikasi
b)    Pertimbangan biaya
c)    Kebutuhan yang sedikit
d)    Fasilitas produksi yang terbatas
e)    keinginan untuk menjaga stabilitas tenaga kerja dalam situasi yang meningkat
f)     Keinginan untuk menjaga sumber yang lebih dari satu
g)    Pertimbangan pengendalian yang tidak langsung

1.7.10  Kegiatan inspeksi dalam pemeliharaan mesin
a)    Kesalahan operasi harus sekecil mungkin
b)    Pelumasan, pembersihan, perbaikan kecil, dan prosedur pemeliharaan rutin tidak boleh diabaikan.
c)    Inspeksi secara teratur mengecek keausan mesin
d)    Suku cadang dijaga persediaannya saat preventive
e)    Mencegah kerusakan besar untuk menghemat waktu dan biaya.

1.7.11  Pengertian Inspeksi
Inspeksi yaitu suatu aktivitas dalam rangka melaksanakan preventive maintenance (pemeliharaan) dengan kegiatan survei, penelaahan secara visual, pendeteksian, pengukuran, penelitian, pencatatan atau pendataan, percobaan.

1.7.12  Mengapa Inspeksi diperlukan?
Inspeksi diperlukan karena kegiatan inspeksi mempunyai hubungan erat dengan keselamatan kerja, mencegah terjadinya kerusakan, dan meningkatkan efisiensi ekonomi.
1.7.13  Penyebab kerusakan pada alat/mesin
a)    Keausan dan kerusakan peralatan
b)    Operasi yang tidak tepat
c)    Kesalahan dalam merancang

1.7.14   Daya tahan suatu konstruksi
Daya tahan suatu konstruksi tergantung dari:
a)    Sifat thermic, seperti melting point danheat conduction.
b)    Teknologi pengerjaan
c)    Sifat chemic seperti mudah oksidasi dan korosi
1.7.15  Lima elemen utama dalam pemeliharaan mesin
a)    Tanggung jawab
b)    Inspeksi
c)    Scheduling
d)    Work oder dan routine
e)    Preventive maintenance

1.7.15   Pemeliharaan yang terencana
            Pemeliharaan yang terencana meliputi:
a)    Pembersihan  “parts”  yang mungkin aus akibat gesekan debu atau kotor
b)    Penggantian minyak pelumas
c)    Pemeriksaan ketelitian mesin dan gauge
d)    Inspeksi peralatan mesin diantara jadwal reparasi
e)    Hasil kerja jadwal reparasi
f)     Pengetesan alat-alat listrik

1.7.17  Petunjuk untuk menentukan pilihan preventive maintenance
a)    Tentukan apa yang keritis
b)    Dalam pembelian setiap mesin, masukan faktor (biaya) pemeliharaan.
c)    Gunakan selalu petunjuk dari sipembuat peralatan tersebut.
d)    Laksanakan inspeksi
e)    Gunakan pengalaman yang ada di plant dan catatan-catatan yang ada.

1.7.18   Inspeksi dalam praktik
Contoh inspeksi dalam praktik untuk jenis mesin/peralatan mesin bubut sebagai berikut:
a)    Bersihkan seluruh bagian mesin bubut
b)    Pemeriksaan bagian yang berputar beri/banti pelumasnya
c)    Pemeriksaan keausan dan ketelitian ukuran
d)    Kencangkan baut-baut yang longgar
e)    Pemeriksaan motor listrik, kabel, belt, dan bagian-bagian kontrolnya.
















1.8         Kartu Pemeliharaan
Contoh kartu pemeliharaan mesin
Nama alat       : (sebutkan nama alat misalnya mesin frais)
Kode alat         : (tuliskan kode yang terdapat pada mesin tersebut)










NO








Tanggal
Bulan
Tahun
Nama bagian mesin yang diinspeksi







Paraf petugas inspeksi
1. Harian
2. Mingguan
3. Bulanan
Membersihkan mesin
Melumasi bagian yg bergesek
Mengecek oli mesin
Mengecek saklar/kabel/motor
Mengecek kekencangan baut
Running (cek jalannya mesin)
Kekencangan belt
Mengganti Kulen pendingin
Mengganti oli mesin











1
2
3
1
25 -09-2007








2













3













4













5













6













7













8













9













10













11













12













13













14













15




























Catatan: Beri tanda √ pada kolom jika pemeliharaan telah dikerjakan


            Petugas 1                                                        Petugas 2





( . . . . . . . . . . . . . . . .)                                          ( . . . . . . . . . . . . . . . .)



1.8.1    KARTU PEMAKAIAN MESIN
Nama Sekolah           : . ………………………………………………….
Nama Bengkel           : ……………………………………………………
Nama Peralatan         : ……………………………………………………
Tgl/
Bln/
Thn
Nama
Pemakai
Pemakaian dari jam sampai dengan jam
Kondisi Peralatan
Paraf
(Catatan)
Sebelum
Dipakai
Sesudah
Dipakai























































































































































Petugas 1                                                                    Petugas 2





( . . . . . . . . . . . . . . . .)                                          ( . . . . . . . . . . . . . . . .)



1.8.2   KARTU PERBAIKAN MESIN
Nama Sekolah: . ………………………………………
Nama Mesin   : ………………………………………..
Kode Mesin   : ………………………………………..
No.
Tgl/Bl/Thn
Jenis
Kerusakan
Sudah
Diperbaiki
Diperbaiki
Oleh
Paraf/ keterangan
1





2





3





4





5





6





7





8





9





10





11





12





13





14





15





16





17





18





19





20





21





22





23









Petugas 1                                                                    Petugas 2





( . . . . . . . . . . . . . . . .)                                          ( . . . . . . . . . . . . . . . .)





1.8.3    FORMAT LAPORAN KERUSAKAN MESIN


Laporan Kerusakan
Nama Prodi          : ……………….
Unit Kerja             : ……………….
Nama Alat/Mesin : ……………….
No. Inventaris      : ……………….
Lokasi                  : ……………….


 
Buku Manual       : 
Tanggal
No. LK
Jenis Kerusakan:
K.a. Bengkel


(……………………….)
Teknisi


(………………………)










      1.8.4  FORMAT LAPORAN PERAWATAN PERBAIKAN MESIN


Laporan Perawatan Perbaikan
Nama Alat       : ………………….        No. LPP            :…………… .
No Inventaris : ………………….         Tanggal            : ………… . .
Lokasi Alat     :  ………………….        Prioritas           : ……………
Unit Kerja       : …………………..        Darurat             : ……………
                                                             Mendesak         : …………. .
                                                            Jangka Panjang: ……………

 
Uraian Pekerjaan:






Tanggal Selesai  : ……………………………………………….
Biaya Pekerjaan  : ………………………………………………..
Keterangan          : ………………………………………………….

Teknisi Perawatan Perbaikan

Nama: ……………………..
Pemeriksa Alat:

Nama: ………………………………
Ka. Prodi

……………………………………………



1.8.5      CONTOH FORMAT PEMELIHARAAN MESIN
 BULANAN/TAHUNAN*)
Nama Sekolah    : ………………………………….              
Nama Mesin/alat: ………………………………….
Kode Mesin        : ………………………………….



Tgl/Bln/ Thn


Nama Petugas Inspeksi
Nama bagian mesin yang diinspeksi
Paraf petugas inspeksi

1
2
3
4
5
6
7
8
9

?
?
?
?
?
?
?
?
?

?
?









?

































































































































































































Catatan:
Beri nama komponen pada kolom yang diinspeksi pada nomor 1 s.d 9
*) Coret yang tidak diperlukan.

Petugas 1                                                                    Petugas 2





( . . . . . . . . . . . . . . . .)                                          ( . . . . . . . . . . . . . . . .)


1.9       Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3)

1.9.1   Alat  Keselamatan  Kerja


Gambar 1.9.1.1 
 Kaca mata bening

Kaca mata bening dari bahan kaca sangan baik untuk melindungi mata pada waktu bekerja ditempat yang banyak debu atau bram logam yang terlempar. Misalnya pada waktu membubut atau menyekrap.




Gambar 1.9.1.2  Sepatu Kerja 



Sepatu sebaiknya yang terbuat dari kulit dan alasnya dari karet. Jika digunakan Sepatu tidak mudah selip atau terpleset walau ditempat yang agak licin, misalnya berjalan di lantai keramik.


Gambar 1.9.1.3  Kaca mata kerja las 




Kacamata yang digunakan untuk mengelas oxi-asetilen menggunakan yang kacanya hitam. Sedangkan untuk menggerinda menggunakan kacamata yang bening, seperti ditunjukan pada Gambar 1.9.1.3.


Gambar 1.9.1.4  Sepatu dan Kelengkapannya 



Bekerja diproyek atau dipabrik yang memproduksi sesuatu, dianjurkan pemakaian sepatu lengkap dengan pelindung tulang kaki dan lutut.


Gambar 1.9.1.5 Topi Proyek 

Topi yang digunakan diproyek seperti yang ditunjukan pada Gambar 1.9.1.5.



Gambar 1.9.1.6  Pengaman muka





Pelindung muka dan mata ditunjukan pada Gambar 1.9.1.6.




Gambar 1.9.1.7  Pelindung Telinga




Pelindung telinga sering digunakan para pekerja yang bekerja ditempat yang lingkungannya bising. Alat pelindung telinga ditunjukan pada  Gambar 1.9.1.7 .



Gambar 1.9.1.8  Masker  Hidung




Masker hidung digunakan agar debu atau kotoran tidak terhisap masuk kehidung.




Gambar 1.9.1.9  Sarung Tangan



Gambar 1.9.1.9  Sarung Tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari goresan atau gesekan pada benda yang kasar sehingga terhindar dari luka. Umumnya sarung tangan kulit digunakan oleh pekerja konstruksi.




1.9.2   Perlengkapan  K3



Gambar 1.9.2.1   Kotak obat



Gambar 1.9.2.1   Kotak obat
Berisi obat untuk pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan. Obat-obatan yang ada pada kotak obat antara lain: obat merah (Yodium), salep betadin, kapas, plester, perban, kapas, obat luka, boorwater, gelas pencuci mata dan sebagainya.



Gambar 1.9.2.2  Tandu



Setiap tempat kerja (industri) polikliniknya harus dilengkapi dengan peralatan tandu untuk mengangkat orang yang sakit (tidak dapat berjalan) atau orang yang pingsan  (Gambar 1.9.2.2  Tandu).
.



Gambar 1.9.2.3  Penggunaan tandu



Gambar 1.9.2.3  Tandu dioperasikan oleh 2 orang.





1.9.3   Alat  Pemadam Kebakaran


Gambar 1.9.3.1 Alat pemadam api  (Apar)




Alat pemadam api portebel ini digunakan untuk memadamkan api  akibat minyak atau kompor yang terbakar. Jika disemprotkan pada api yang sedang menyala, maka api segera padam.



Gambar 1.9.3.2 Apar dan selang air


Selang  yang dapat dilipat dan pemadam api portebel diruang penyimpanan. Penyimpanan alat pemadam api dan selang ditempatkan pada tempat yang mudah dijangkau, agar dapat digunakan sewaktu-waktu jika dibutuhkan.


Gambar 1.9.3.3 Keran Hidran


Untuk memadamkan api yang besar, misalnya kebakaran gedung, maka air dikeluarkan dari keran hidran.  Dengan cara selang pada Gambar 1.9.3.2 dipasang pada keran hidran, maka air akan keluar dari ujung selang dapat mencapai 30-50 meter jauhnya.


1.9.4  Alat  Pengaman  Diri  Lainnya


Gambar 1.9.4.1  Sabuk Pengaman di Kendaraan
Gambar 1.9.4.1  Sabuk Pengaman di Kendaraan diperlukan agar sipengendara tidak terlempar atau jatuh ketika mengendarai atau tabrakan.




Gambar 1.9.4.2  Baju, sepatu, topi, dan sarung tangan  Pelindung



Gambar 1.9.4.2  Baju, sepatu, topi, dan sarung tangan  Pelindung digunakan oleh seorang pekerja.



Gambar 1.9.4.3  Tangga


Untuk menaiki tempat yang tinggi digunakantangga. Sebaiknya tangga apabila diberdirikan harus diikatkan pada tiangnya agar tidak bergeser.



Gambar 1.9.4.4  Bekerja dengan tali pengaman


Gambar 1.9.4.4  Menunjukan 2 orang pekerja sedang bekerja pada tempat yang tinggi dengan tali pengaman.  Tali pengaman dapat melindungi pekerja dari kecelakaan terjatuh dari tempat yang tinggi secara langsung.


Gambar 1.9.4.5  Penerapan Tali Pengaman



Gambar 1.9.4.5  Penerapan Tali Pengaman diperlihatkan pada seorang pekerja yang bekerja pada pembuatan pabrik.



Gambar 1.9.4.6   Tali Pengaman



Tali pengaman  harus ringan  dan lemas tetapi kuat (tidak mudah putus)

1.10          Tugas Pendalaman Materi 

1.    Jelaskan apa pentingnya mempelajari pemeliharaan dan perbaikan mesin
2.    Apa yang dimaksud dengan priventiv maintenance?
3.    Mengapa di industri jadwal perbaikan mesin harus ada?
4.    Mengapa harus dibuat jadwal pemeliharaan/perbaikan harian, mingguan dan bulanan?
5.    Jelaskan Nilai Tambah dari pemeliharaan mekanik industri
6.    Jelaskan alat pengaman bekerja di industri
7.    Jelaskan apa saja alat pemadam kebakaran
8.    Mengapa setiap industri harus ada keran hidran
9.    Bagaimana cara mengamankan  bagi pekerja yang bekerja ditempat yang tinggi?
10.  Sebutkan alat apa saja yang diperlukan untuk  pengaman ditempat yang tinggi?

nb; bagi praktikan prakerin, hasil pengerjaan bisa via email maupun pada kertas 

daftar pustaka: buku teknik pemeliharaan mekanik industri, Suprapto rachmad,M.Pd (FT. UNY)

1 komentar:

  1. Saya tidak bisa cukup berterima kasih kepada layanan pendanaan lemeridian dan membuat orang tahu betapa bersyukurnya saya atas semua bantuan yang telah Anda dan staf tim Anda berikan dan saya berharap dapat merekomendasikan teman dan keluarga jika mereka membutuhkan saran atau bantuan keuangan @ 1,9% Tarif untuk Pinjaman Bisnis. Hubungi Via:. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. Terus bekerja dengan baik.
    Terima kasih, Busarakham.

    BalasHapus